Dalam kehidupan sehari-hari, pasti Anda sering mendengar perkataan ekonomi. Coba sebutkan, apa saja yang mengandung perkataan ekonomi! Ya! Dapat juga ditambahkan, misalnya: pembangunan ekonomi, kesulitan ekonomi, golongan ekonomi lemah, pelayanan ekonomi, dan banyak lagi.
Istilah ekonomi mula-mula berasal dari perkataan Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan.
Perubahan kata ekonomis menjadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk memnuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga.
Tentunya Anda akan bertanya: “Apakah rumah tangga keluarga?”
Rumah tangga dalam hal ini dapat meliputi rumah tangga perorangan (keluarga), badan usaha atau perusahaan rumah tangga pemerintah dsb.
Nah! Kapan ilmu ekonomi dikenal dan mulai dipelajari?
Sebelum orang mengenal ilmu ekonomi, raja-raja dan para cerdik pandai pada jaman dahulu menggunakan ilmu filsafat sebagai dasar untuk mengatur dan memecahkan persoalan ekonomi.
Dengan semakin pentingnya peranan ekonomi dalam kehidupan, mulailah banyak ahli yang tertarik untuk memecahkan persoalan ekonomi, karena filsafat tidak lagi sanggup
memecahkan seluruh masalah yang berkembang di masyarakat.
Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776. Secara sistematis untuk pertama kalinya Adam Smith menguraikan kehidupan ekonomi secara keseluruhan serta menunjukkan bagaimana semua itu berhubungan satu sama lain. Sejak itu jumlah pemikir ekonomi bertambah banyak, dan akhirnya ilmu ekonomi mengalami perkembangan yang pesat sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Bidang yang dipelajari oleh ilmu ekonomi sangat luas, yaitu tentang tingkah laku manusia dalam masyarakat, dalam usahanya mencari nafkah dan segala apa yang berhubungan dengan itu.
Sebetulnya banyak lagi definisi yang dapat diberikan, tetapi hakekatnya sama didasarkan kepada kebutuhan manusia.
Dalam perkembangannya, ilmu ekonomi kemudian bercabang-cabang mengikuti perkembangan kehidupan ekonomi itu sendiri. Secara garis besar, perhatikan bagan pembagian ilmu ekonomi berikut ini.
Ilmu ekonomi deskriptif adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu. Misalnya:
- Ekonomi Indonesia pada tahun 70-an.
- Ekonomi Jepang pasca perang dunia II.
Selain itu ilmu ekonomi juga dibahas khusus secara teori yaitu makro ekonomi dan mikro ekonomi. Ilmu ekonomi teori ini membahas gejala-gejala yang timbul sebagai akibat perbuatan manusia dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam hal ini makro ekonomi, mengkaji tentang pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, dsb.
Mikro ekonomi, hanya mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih mendalam seperti: pembentukan harga, rumah tangga produksi, konsumen, dsb.
Cabang yang ketiga dari ilmu ekonomi adalah ekonomi terapan. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dsb.
Bagaimana kaitan ilmu ekonomi dengan ilmu-ilmu yang lain?
Karena perbuatan manusia sebagian besar ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup,
maka ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosial.
Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran
Lalu bagaimanakah kaitan antara ilmu ekonomi dengan kemakmuran?
Ilmu ekonomi terkait erat dengan kemakmuran. Bukankah sudah kita ketahui, bahwa ilmu ekonomi adalah bahan kajian yang mempelajari upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran atau dapat pula dinyatakan bahwa hakekat mempelajari ilmu ekonomi itu terbatas pada kesejahteraan material saja?
Nah! Kalau begitu, jika masyarakat sejahtera berarti masyarakat tersebut mengalami kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur dari banyaknya barang dan jasa yangdihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kegiatan Ekonomi
Nah, sebagaimana kita kaji hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran, tentunya Anda setuju jika dikatakan bahwa untuk mencapai kemakmuran, kita harus melakukan kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan manusia yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan tersebut bila kita kelompokkan meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.
Kegiatan produksi
adalah setiap usaha menghasilkan atau menambah guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
- Kegiatan distribusi
adalah kegiatan barang dan jasa hasil produksi dari produsen kepada konsumen. Kegiatan utama distribusi ini adalah perdagangan. - Kegiatan konsumsi
adalah menghabiskan atau mengurangi guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pelaku yang menjalankan kegiatan ekonomi ini ada empat kelompok, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negeri.
Rumah Tangga Keluarga
Rumah tangga keluarga adalah tata kehidupan yang berlaku dalam satu keluarga. Keluarga dalam hal ini meliputi kelompok masyarakat yang terdiri dari suami isteri beserta anakanaknya.
Coba Anda pikirkan, persoalan apakah yang dihadapi oleh setiap keluarga?
Persoalan yang dihadapi oleh semua rumah tangga keluarga adalah: bagaimana cara memperoleh barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Untuk itu ada anggota keluarga yang bekerja sebagai petani, pengrajin, buruh, pegawai atau sebagai pedagang.
Nah! Terus apa peran rumah tangga ini dalam kegiatan ekonomi?
Dalam kegiatan ekonomi mereka berperan sebagai pemakai barang atau jasa sekaligus
sebagai sumber daya produksi yakni menyediakan tenaga dan modal.
Lalu apa peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi?
Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menyatukan sumber daya produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mencari laba. Adapun peranan perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai penyedia barang dan jasa bagi masyarakat.
Bagaimana dengan pemerintah? Coba Anda pikirkan apa peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi?
Sebagaimana telah kita kaji, pemerintah dapat melakukan campur tangan dalam kehidupan perekonomian. Campur tangan pemerintah dapat dalam bentuk peraturan atau pengarahan dan perlindungan.
Nah! Dalam kegiatan ekonomi, pemerintah berperan sebagai pengatur, pelindung sekaligus menyelenggarakan jasa-jasa untuk keperluan masyarakat, seperti: pembuatan jalan, jembatan, sekolah dan fasilitas lainnya.
Selain pemerintah, pelaku ekonomi yang keempat adalah luar negeri. Tahukah Anda, apa peranan luar negeri dalam kegiatan ekonomi?
Betul! Luar negeri dalam kegiatan ekonomi dapat berperan sebagai penanam modal, pemasok tenaga kerja (ahli), pemakai barang (ekspor bagi kita) dan pemasok hasil produksi yang kita butuhkan (impor bagi kita).
Telah kita ketahui bersama, bahwa kelangkaan alat pemuas kebutuhan merupakan masalah dari segala sumber masalah. Persoalannya bagaimana dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas, kita dapat memenuhi kebutuhan kita yang banyak dan beraneka ragam.
Tindakan yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut harus melakukan pilihan ekonomi, yaitu memilih kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus ditunda. Atau dengan istilah lain kita harus melakukan skala prioritas. Nah! Jika dalam memenuhi kebutuhan Anda senantiasa melakukan pilihan ekonomi, berarti Anda telah melakukan tindakan ekonomi. Dengan memilih, berarti kita berusaha mendapatkan kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang hendak kita penuhi. Memilih berarti mempertimbangkan kebutuhan mana yang kita penuhi terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang hendak kita tunda atau kita korbankan.
Nah! Untuk ilustrasi perhatikan contoh berikut! Anda mempunyai uang Rp. 10.000,00, dengan uang itu Anda bermaksud membeli buku tulis dan pensil. Harga sebuah buku Rp. 2.000,00 sedang harga pensil Rp. 1.000,00 per buah. Sebenarnya Anda ingin membeli 5 buah buku tulis dan 10 pensil, tetapi hal itu tidak mungkin karena keterbatasan yang Anda miliki. Anda harus memilih bagaimana membagi uang tersebut agar dapat memperoleh buku dan pensil.
Garis AF pada grafik tersebut menunjukkan garis kemampuan keuangan Anda (batas anggaran), yaitu Rp.10.000,00. Titik-titik A, B, C sampai dengan F merupakan kemungkinan pilihan Anda terhadap buku tulis dan pensil.
Nah! Coba Anda pilih titik mana!
-Jika Anda pilih titik A, berarti seluruh uang dibelanjakan untuk buku sebanyak 5 buah.
-Jika Anda pilih titik F, berarti seluruh uang dibelanjakan untuk pensil sebanyak 10 pensil.
-Jika Anda ingin 6 pensil dan 2 buah buku berarti Anda memilih kombinasi C.
Dalam hal memilih, jelas ada barang yang dihasilkan dan ada barang yang dikorbankan. Tidak mungkin semua kebutuhan terpenuhi. Orang disebut bertindak ekonomi, apabila berhasil memilih perbandingan yang terbaik antara pengorbanan dan hasil, sehingga: (1) kebutuhan terpenuhi dengan sebaik mungkin, dan (2) pengorbanan yang sedikit mungkin.
Hal inilah yang dirumuskan dalam Prinsip Ekonomi.
Coba pikirkan!
Tindakan ekonomi yang bagaimana yang harus Anda lakukan jika Anda sebagai seorang konsumen atau produsen?
Tentunya, jika Anda seorang konsumen, Anda dikatakan bertindak ekonomi jika Anda dapat membagi-bagi penghasilan Anda yang terbatas untuk berbagai kebutuhan sebaik mungkin atau secara optimal.
Jika Anda sebagai produsen, tentu Anda akan mempertimbangkan dengan baik berapa
hasil yang akan diperoleh dengan pengorbanan yang harus Anda keluarkan. Dengan demikian Anda disebut telah bertindak ekonomi.
Suatu cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil yang optimal, dibandingkan dengan pengorbanan di keuangan disebut Prinsip Ekonomi, atau suatu cara bertindak untuk mencapai hasil tertentu dengan mengeluarkan pengorbanan sekecil mungkin.
Suatu istilah yang berhubungan dengan prinsip ekonomi adalah efisiensi. Efisiensi
menunjukkan perbandingan yang optimal antara pengorbanan dan hasil. Jadi cara kerja
dikatakan efisien jika suatu hasil dapat dicapai dengan pengorbanan yang paling sesuai,
tanpa pemborosan.
Sebenarnya untuk apa kita harus melakukan kegiatan ekonomi?
Pada umumnya, orang melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan memenuhi kebutuhan hidup, namun ada pula alasan lain yang mendorong orang melakukan kegiatan ekonomi. Hal-hal atau alasan yang mendorong seseorang melakukan kegiatan ekonomi disebut motif ekonomi. Motif ekonomi tersebut adalah:
- Dorongan untuk mencukupi kebutuhan.
Dorongan ini merupakan hal yang wajar bagi setiap orang. Bila kebutuhan minimum telah terpenuhi selalu ada usaha untuk meningkatkan kemakmuran. - Dorongan untuk mendapatkan keuntungan.
Dorongan ini juga merupakan hal yang wajar bagi seorang pengusaha, mendapat keuntungan untuk memperbesar usahanya. - Dorongan untuk mendapatkan penghargaan.
Dorongan ini muncul setelah mencapai kemakmuran dan ingin memperoleh pujian/ penghargaan dari pihak lain. - Dorongan untuk mendapatkan kekuasaan.
Dorongan ini muncul karena ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi atau monopoli. - Dorongan berbuat sosial.
Dorongan ini muncul karena ingin berbuat sosial atau ingin membantu sesama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar